Pada tanggal 23 Oktober tahun lalu, aku bertemu dengan mu. Dari awal engkau datang dengan keceriaan dan kebahagian dengan segudang kemampuan dan skillmu. Engkau tersenyum, tertawa penuh arti. Senyummu membuat aku merasa kagum. Engkau telah menyatukan ku dengannya yang dulunya terpecah bagaikan air tanpa wadah, berpencar entah kemana. Dari tanggal itu engkau telah memberi wadah kenyamanan bagi banyak orang terlebih aku.
Hari demi hari ku lalui bersamamu. Bersama dengan keahlian bernyanyimu, hidupku terasa nyaman dan ceria. Tertawa, tersenyum dan bergembira bersama telah kita lalui. Sedikitpun tidak ada rasa marah terkuak dari mulutmu. Dan ketika engkau kecewapun waktu itu juga engkau langsung meminta maaf. Engkau takut aku kecewa, engkau tidak ingin melihat aku merasa tidak nyaman. Engkau selalu mengajarkan agar aku benar-benar bisa mencintai musik. Hampir separoh kemampuanmu telah engkau salurkan kepadaku. Kini pada tanggal yang sama pula engkau telah meninggalkanku, meninggalkanku untuk selama-lamanya sampai pada waktunya nanti kita bertemu. Meninggalkanku dalam keadaan yang sangat membutuhkan kehadiranmu. Engkau hanya memberikan waktu setahun buatku bersama dengan mu. Pada hari ini aku ingin kita bersama-sama berbahagia mengenang waktu aku dan engkau bertemu waktu itu. Tapi itu semua hanya mimpi yang tidak mungkin bisa terwujud karena duniaku dan duniamu telah berbeda. Engkau telah berbahagia disamping sang Ilahi dan aku masih harus berjuang dan bertahan di dunia yang penuh dengan tantangan dan godaan ini. Ucapku sekarang selamat jalan, dan semoga apa yang baik yang engkau lakukan selama hidupmu mengantarmu ke tempat yang paling mulia dan harapanku di tempat itu pula engkau bisa bernyanyi dan berbahagia sambil menyaksikanku melanjutkan keinginan dan harapanmu yang dulu terucap dari mulutmu.
...untuk pelatih koor dan sahabat kami Alm. Frans Suharto...
Cimahi, October 24th, 2009
(by Aman Sitanggang)
0 komentar:
Post a Comment