Aku, Arsitektur dan Cita-cita yang sebenarnya
Hari yang membuatku bingung. Bukan. Hari-hari yang membuatku bingung. Sejenak aku memikirkan kembali setiap peristiwa-peristiwaku 1 setengah tahun terakhir dibandung. kadang membuatku tertawa sendiri (^_^), kadang juga membuatku sedih sendiri, dan jangan lupa, bingung.. Hahaha. That’s all crazy.... Aku sebenarnya tidak ingin bermusuhan lagi dengan Arsitektur. Aku sudah cukup melakukan perang dingin dengan hal itu. Aku menyia-nyiakan banyak waktuku untuk melakukannya. Pada dasarnya aku menyukai seni. Aku menyukai semua hal yang berbau kreatifitas dan keunikan. Di SMA aku ingat aku mendapat hal itu pada Musik. Aku telah memilih musik sebagai jalan hidupku waktu itu. Tetapi kenapa harus dengan kata “tidak istimewa”, aku meninggalkannya. Kenapa aku seperti ini sekarang. Aku melayang-layang diantara waktu, cita-cita dan kenyataan, dimana waktu lebih banyak berpihak pada kenyataan daripada cita-citaku. Satu setengah tahun aku bergulat memikirkan kesalahan ini, aku belum juga mendapat feel yang seperti dalam bayanganku di Arsitektur. Dan sepertinya aku butuh jawaban dari Tuhan. ~)-
Arsitektur pernah membuatku giLa.. hahaha... sebenarnya aku juga tidak tahu pasti aku yang aku yang gila ataukah belum saatnya aku mencintai Arsitektur. Sepertinya pertemuanku dengan seseorang satu setengah tahun yang lalu, tepat ketika aku baru beberapa minggu meninggalkan kalimantan , dia pernah memberiku sedikit acuan.. oopss, aku lebih senang menyebutnya sebagai “Titik Terakhir”. Dimana itu yang akan aku capai pada akhirnya. Dia menunjukkan padaku, aku ga harus meningglkan Arisitektur untuk mencapai tujuan itu. Mungkin aku harus berjalan beriring bersama kenyataan dan cita-cita. Toh, ini juga SENI.. Aku pikir, Iya juga.. kenapa baru sadar.. hahaha..
Kini yang aku lakukan adalah tetap menjalani semua ini. Dimana aku akan belajar mencintai Arsitektur, aku juga berjalan bersama cita-citaku. Aku yakin Tuhan punya hal yang indah untukku. Melakukan hal baru yang belum pernah aku lakukan selama ini telah menjadi obsesiku. Aku juga tidak akan pernah berhenti belajar. Mungkin darah Seni yang mengalir dalam tubuhku belum bisa menunjukkan bahwa aku punya ini. Aku punya ciri khas. Tetapi Aku mencintai seni. Aku mencintai Musik. Aku akan belajar dan terus mengisi diriku dengan semua hal itu.
Hidup itu penuh dengan teka-tekai yang kelihatannya rumit, padahal bukanlah sesuatu yang ada apa-apanya dibanding dengan semua yang kita miliki. Tapi tentu saja tetap berhati-hati pada hal yang kelihatannya mudah. ^_^
1 komentar:
Akhirnya ada yg berpikiran sama yg lebih melihat arsitektur sebagai seni ^^
Post a Comment