GOD IS AN ARCHITECT
GOD IS AN ARCHITECT
Finally, today has come. The day when I should throw all the crap that still lives inside of me. The updates were supposed to come earli...
Those Names
Finally, today has come.
The day when I should throw all the crap
that still lives inside of me.
The updates were supposed to come earlier
Nobody lies to hide anymore, at least not from myself
My mind was blurred and I almost forgot
various things that ever happened to me during this.
I almost forgot about the various names I’ve ever known
Luckily, the song was playing when my turn
My turn to throw away all the useless things inside of me
Then, this question arises.
Why is it almost erased from my memory
I mean those names?
Are they useless to me?
Or was the system damaged when it was my turn?
I even can’t answer it now.
I need more time to decide
Before I have to throw away the useless things inside of myself
Finally, I made a deal with my own brain
And I prefer to put it off
My turn to participate in “Day of the Elimination of Garbage Soul”
At least I put it off until I find the answer
Whether the names were worth it or not.
And I hope to find the true worth of those names.
Tidak pernah sesederhana itu. dan tidak pernah pula serumit itu. setiap kita mempunyai ruang sendiri yang tak kelihatan, kita sendirilah yan...
Ruang Kita
Tidak pernah sesederhana itu.
dan tidak pernah pula serumit itu.
setiap kita mempunyai ruang sendiri yang tak kelihatan,
kita sendirilah yang membangun ruang tersebut.
ketika itu telah terbangun.
tidak pernah ada yang bisa merobohkannya.
kecuali oleh kita sendiri..
sudah jelas, kita bertanggung jawab kepada ruang kita masing-masing...
sederhana saja, didalam ruang tersebut hanya kita yang bisa masuk.
dan disanalah kita menjadi diri kita yang sebenarnya.
dunia itu ya dunia kita.
orang lain tak bisa melihat itu sejelas kita melihatnya.
tentu saja karena cuma kita yang bisa masuk.
ketika kita keluar dari ruang kita itu,
dunia punya tentara dan bala penggoda
yang siap untuk memodifikasi siapa kita sesungguhnya.
apa yang orang lain lihat mungkin sebenarnya bukan kita yang sesungguhnya.
itu bisa jadi karena kita malu, kita tergoda untuk menjadi yang lebih hebat kata dunia,
mungkin karena kita belum siap, atau mungkin kita punya rencana sebelum dunia melihat kita apa adanya..
tidak akan pernah tahu pasti.
sebagaimanapun dunia mengubah kita dari kita yang sebenarnya,
jangan pernah melupakan siapa kita sebenarnya.
mungkin menjadi apa adanya itu tidak mudah, tapi juga tidak sulit.
relatif.
tapi pasti akan selalu ada cinta apa adanya untuk cinta apa adanya.
disana kebahagian telah berkumpul.
menunggu kita.
Subscribe to:
Posts (Atom)
0 komentar:
Post a Comment