***** Seorang gadis kecil kira-kira berumur delapan tahun bermata hitam berkulit sawo matang dengan rambut keriting menghampiriku. Gadis k...

Story of Little Vianca - Suatu Sore

*****
Seorang gadis kecil kira-kira berumur delapan tahun bermata hitam berkulit sawo matang dengan rambut keriting menghampiriku. Gadis kecil itu tampak sangat bahagia. Itu tampak pada raut mukanya yang ceria. Gadis kecil itu menghampiriku sambil bertanya : “Kakak datang darimana?”.  Aku terkejut dengan pertanyaannya. Lalu aku menjawab dengan pasti sambil memberikan senyumku. “Tentu saja aku datang dari daerah ini adik kecil.” Dan seketika aku menjawab tersebut tiba-tiba aku baru menyadari satu hal. Satu hal yang seharusnya sudah aku sadari sesaat tadi sebelum gadis kecil itu menghampiriku. Bagaimana mungkin ini terjadi. Bagaimana mungkin aku tidak mengenali siapa gadis kecil itu. Dan memang benar, Aku,... Aku tidak mengenalinya sama sekali. Lalu perhatianku tertuju pada sekelilingku dan itu mula menambah keterkejutanku dan aku mulai merasa ada yang aneh. Aku juga tidak mengenali tempat ini. Apa aku tersesat. 

Ketika aku ingin meralat jawabanku tadi, gadis kecil buru-buru itu menarik tanganku dan membawaku ikut bersamanya. Aku bertanya akan pergi kemana, dia menjawab ingin mengenalkanku pada ayah dan ibunya. maka aku mulai mengikuti gadis kecil itu tanpa tahu dia akan membawa aku kemana.

Saat itu hari tampak sudah sore. Kami berjalan melewati jalan setapak dengan pohon cemara dimana-mana. Tampak seperti hutan. Namun akhirnya kami sampai didepan sebuah rumah. Dan tetap saja aku tak mengenali rumah itu. Selintas aku menoleh kearah gadis kecil itu, dan samar-samar aku sepertinya melihat hal yang tidak asing. Mukanya tidak asing bagiku, tetapi seberapa kuatpun aku mengingat, aku tetap tak mengenalnya.

Kami mulai masuk halaman dan rumah dan akhirnya sampai didepan pintu rumah tersebut. Gadis kecil itu mengetuk pintu rumah. Dan sesaat kemudian pintu terbuka, seorang pria dan wanita seketika tampak dihadapanku sekarang ini. Dan, seketika itu juga aku ingin berteriak penuh keterkejutan. Keterkejutan yang yang semakin memperbesar kekagetanku sebelumnya. Bagaimana tidak, aku sangat mengenal pria yang ada didepanku sekarang ini. postur tubuh itu, gaya rambutnya, bentuk mukanya dan tanda lahir di telinga kirinya itu. Sangat familiar. Ya, bagaimana mungkin aku tidak tahu, tanda lahir itu mirip denganku. Dan muka pria itu juga seperti aku melihat diriku dicermin hanya saja dia berkacamata dan tampak rambutnya sedikit memutih dariku. Aku masih dalam keterkejutanku dan sambil berpikir apa yang membawaku ketempat ini sebelumnya. Bagaimana tiba-tiba berada ditempat ini dan seorang gadis kecil yang menghampiriku. Aku tak bisa menemukan jawabanku yaitu apa hal terakhir aku lakukan sehingga aku bisa berada disini. 

Ketika pria itu memperkenalkan namanya, dan aku semakin terkejut, karena namanya sama denganku.  Aku tidak bisa berkata-kata. Pikiran liarku mulai datang dan karena itukah wajah gadis kecil ini begitu familiar bagiku. Yah tentu saja, wajah gadis ini menuruti ayahnya dan itu sama seperti diriku. Apa ini mimpi?

Tapi, tunggu dulu. Siapa wanita ini. aku bahkan tidak mengenalnya sama sekali.  Wanita ini jelas sekali istri si pria dan ibu si gadis kecil. Tapi aku tidak mengenalnya sama sekali..

Dan tepat pada saat itu, sekelilingku mulai kabur, samar-samar tidak kelihatan dan akhirnya menghilang. Dan aku mendapati diriku berada di tempat yang tidak asing lagi bagiku. Aku berada dikamar kostanku. Sepertinya aku baru terbangun dari tidurku dan sangat jelas sekarang hal barusan adalah mimpiku.

Hal yang baru saja aku alami masih menghantuiku. Semuanya belum jelas bagiku, tentang siapa mereka semua yang baru saja kutemui?? Apa Pria tadi itu adalah aku? Apakah itu gambaran masa depanku? Dan gadis kecil itu? Dan wanita itu, aku bahkan tidak mengenalinya sama sekali. Walaupun  itu semua hanya mimpi dan bisa terjadi bagaimana saja, tetapi tetap saja berhasil menggangguku dengan pertanyaan yang belum terjawab.
***** 

0 komentar:

Apa hal yang paling kamu benci didunia ini? Sepintas pertanyaan tersebut masuk dalam daftar pertanyaan termudah bagiku. Kenapa tidak, s...

Apa hal yang paling kamu benci didunia ini?

Apa hal yang paling kamu benci didunia ini?

Sepintas pertanyaan tersebut masuk dalam daftar pertanyaan termudah bagiku. Kenapa tidak, sejauh ini banyak hal yang membuat risau dalam hidupku. Dan harusnya semua itu adalah hal-hal yang paling aku benci.
Tapi ternyata tidak. Loh Kok??

Pertanyaan polos diatas sejujurnya belum pernah terlontar dari satu orangpun untukku. Cukup bersyukur karena jika seandainya saat ini ada yang menanyakan hal itu kepadaku, orang yang menanyakannya tersebut tidak akan pernah saya puaskan ditempat, karena dia tidak akan pernah mendapatkan jawaban langsung pada saat hari pertanyaan itu terlontar.
Hmm, aku me-rewind 2 tahun lalu ketika pertama kali pertanyaan itu muncul dalam pikiranku. Sebenarnya sih bukan murni datang begitu saja dalam pikiranku. Tapi holywood-lah yang berhasil memberikan PR tersebut kepadaku lewat salah satu film terbaiknya. Aku sih ga akan bercerita tentang filmnya. Para surprise-lover pasti sudah paham bahwa satu-satunya hal yang keren dalam hidupnya adalah suatu kejutan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Termasuk pertanyaan polos diatas, datang sendiri aja lewat hal-hal yang kita kerjakan dan kita lalui tiap hari. Dan cari saja sendiri filmnya apa. hehe..

Berbicara tentang pertanyaan diatas, bahkan sejak 2 tahun lalu sampai hari aku menulis tulisan ini, aku belum benar-benar mendapatkan jawabannya. Apa sih yang paling aku benci didunia ini?
Karena semua hal yang kubenci sebenarnya bukan keinginan hal itu untuk aku benci. Tapi aku baru sadar, bahwa akulah sebenarnya penyebab semua itu. Aku membatasi diriku dari mereka dan seolah-olah aku membenci mereka. Dan aku tak pernah benar-benar membenci hal-hal tersebut. Kuliah di Arsitektur, kamar kostn yang laksana kapal pecah, keributan dengan high-level ditengah keinginan berkonsentrasi, cewek yang tidak sesuai tipe, BBM naik dan banyak lagi. hahaha. Mungkin hal-hal tersebut tidak disukai, tapi tidak pernah sampai membenci mereka. Bahkan jika adapun orang yang membenciku karena alasan mereka, aku tidak pernah terkontaminasi untuk ikut membenci dia.
Tulisan ini mungkin belum akan selesai sampai disini ketika aku menulis ini, karena aku juga belum menemukan apa hal yang paling aku benci didunia ini. Dan karena aku bisa memilih, maka aku memilih untuk tidak ingin punya hal yang paling aku benci didunia. Aku ingin bersahabat. Dengan apapun, dengan siapapun.

4 komentar: