Mataku selalu terbuka dan menangkap banyak hal yang terjadi dari waktu ke waktu.
Ingatanku lebih hebat dari ingatan manusia.
Aku tidak butuh tempat tinggal.
Aku tidak butuh makan.
Aku tidak butuh minum.
Aku tidak butuh apa yang manusia sebut sebagai 'uang'
Aku merasa abadi.
Aku merasa bebas.
Seperti angin diudara yang bebas melayang.
Dulu sekali, mungkin iya aku bagian dari dunia fana itu.
Dunia yang mereka kenal sebagaimana halnya dunia mereka itu.
Dunia dengan keterbatasan.
Dunia dengan bermacam-macam pengelompokkan.
Dunia dengan hal-hal aneh lainnya.
Tapi sekarang aku bahagia bahwa aku bukan lagi bagian dari dunia fana itu.
Suatu saat yang lalu aku mendengar kau mengatakan bahwa kau melihatku.
Aku hanya bisa tertawa.
Kau tidak melihatku dan tak akan pernah melihatku.
Jika kau kau berpikir bahwa kau melihatku, itu artinya kau sedang bermimpi.
Kau tidak melihatku, pikiranmu cuma menggambarkan aku dimatamu.
Karena kau cuma mengingatku saja.
Lanjutkanlah hidup kalian selama kalian masih punya waktu.
Mengingatku tidak akan mengubah keadaan.
Aku baik-baik saja disini.
Ingat satu hal, aku beberapa langkah lebih didepanmu.
Dan aku akan menunggumu meninggalkan dunia fana itu.
Dan aku tidak sabar untuk melihat ekspresi wajahmu
ketika mengetahui bahwa kau punya segalanya disini.
Dan tak ada yang perlu dikawatirkan.
Aku mengerti mereka selalu bertanya-tanya seperti apa kehidupan disini.
Karena aku juga dulu bertanya-tanya hal yang sama.
Ini berbeda dari pandanganku tentang diriku saat ini ketika aku masih berada didunia fana itu dulu.
Aku tidak bisa menjelaskan tiap detilnya.
Aku akan membiarkan itu tetap menjadi misteri untuk mereka penghuni dunia fana.
Karena pada saatnya mereka akan mendapatkan jawabannya.
Sekali lagi jika kau kau berpikir bahwa kau melihatku, itu artinya kau sedang bermimpi.
Kau tidak melihatku dan tak akan pernah melihatku.
0 komentar:
Post a Comment